Konsep Penanganan Bencana Banjir pada Perumahan Perumnas Manggala Kota Makassar
Abstrak
Perumnas Manggala atau dikenal dengan Perumnas Antang Blok 10 merupakan salah satu kawasan perumahan dan permukiman yang rawan banjir. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk melakukan sosialisasi penanganan bencana banjir dengan terlebih dahulu mengidentifikasi karakteristik penyebab banjir dan menyusun konsep bersama masyarakat terkait penanganan banjir di kawasan perumahan. Metode pelaksanaan pengabdian masayarakat. Teknik pengumpulan data yakni observasi, dokumentasi, dan wawancara, Adapun teknik analisis data yakni analisis deskriptif kualitatif dan spasial. Data yang dikumpulkan digunakan dalam penyusunan konsep penanganan banjir dalam bentuk sosialisasi dan diskusi bersama masyarakat, tokoh masayarkat serta civitas akademi. Hasil kegiatan pengabdian berupa konsep penanganan banjir melalui upaya preventif untuk meminimalisis bencana banjir di Perumnas Antang Blok 10 yaitu pembuatan sumur resapan, penanaman vegetasi, pengelolaan sistim drainase dan persampahan. Upaya adaptif dan kuratif berupa pengembangan kelompok tanggap bencana sebagai manajemen persiapan dalam menghadapi bencana yang rutin terjadi setiap tahun. Hasil sosialisais menunjukkan tingkat perubahan yang signifikan oleh masyarakat dimana tingkat minat partisipasi masyarakat beserta pemahaman akan konsep penanganan banjir meningkat. Masyarakat menyampaikan dengan aktif dalam diskusi serta menyatakan kesediaan dalam berpartisipasi pada aktofitas mitigasi bencana. Dalam diskusi juga menunjukkan bahwa besar harapan masyarakat akan bantuan pemerintah baik moril dan materil serta pelatihan tanggap bencana.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Donato, D. C., Kauffman, J. B., Murdiyarso, D., Kurnianto, S., Stidham, M., & Kanninen, M., (2011). Mangroves among the most carbon-rich forests in the tropics. Nature geoscience, 4(5), 293-297
Harjadi, B., Prakosa, D., & Wuryanta, A., (2007). Analisis Karakteristik Kondisi Fisik Lahan DAS dengan PJ dan SIG di DAS Benain-Noemina, NTT. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 7(2), 74-79.
Hermon, D., (2012). Mitigasi Bencana Hidrometeorologi: Banjir, Lonsor, Ekologi, Degradasi Lahan, Puting Beliung, Kekeringan (pp. 1-266). UNP Press.
Ihsan. Rasyid, A.R. Arifin, M. Ro chman, M A F. Asfan, L M, Lakatupa, G. Yanti, S A., (2020). Towards a water-sensitive city: level of regional damage to floods in Makassar City (case study: Manggala District). Giesed. 473 (2020). doi:10.1088/1755-1315/473/1/012085
Kustamar, K., Hargono, E., & Subakti, B., (2018). Strategi Pengendalian Banjir di Kawasan Permukiman Padat. Buletin Utama Teknik, 14(1), 1-5.
Lestari, P., Kusumayudha, S. B., Paripurno, E. T., & Ramadhaniyanto, B., (2016). Komunikasi Lingkungan untuk Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Sinabung. Jurnal ASPIKOM, 3(1), 56. https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i1.98
Ningrum, A. S., & Ginting, K. B., (2020). Strategi penanganan banjir berbasis mitigasi bencana pada kawasan rawan bencana banjir di Daerah Aliran Sungai Seulalah Kota Langsa. GEOSEE, 1(1).
Suhandini, Purwadhi, (2011). Banjir Bandang Di DAS Garang Jawa Tengah. Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Undang Undang Republik Indonesia, (2011). Nomor 1, Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Jakarta.


