Pendampingan Penyusunan Perencanaan Produksi Industri Kecil Menengah Petani Rumput Laut di Kabupaten Barru
Abstract
Permasalahan yang dihadapi oleh petani rumput laut saat ini adalah pengetahuan dan kemampuan pengolah produk rumput laut pasca panen. Umumnya masyarakat cenderung untuk menjual rumput laut dalam bentuk gelondongan yang kurang memiliki nilai tambah secara ekonomis. Melalui program Pengabdian ini diharapkan masyarakat dapat mengembangkan produk hasil rumput laut sehingga menghasilkan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan kegiatan pendampingan kepada petani rumput laut dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Barru dalam bentuk pelatihan pembuatan produk olahan rumput laut seperti Bakso rumput laut dan nugget rumput laut. Selain itu disampaikan juga materi budidaya rumput laut yang baik, materi perencanaan produksi dan kesehatan dan keselamatan kerja. Pada kegiatan ini juga dilakukan pendampingan IKM yang terpilih dalam hal perencanaan produksi. Target kegiatan melakukan perbaikan metode kerja dan peningkatan kualitas produksi melalui penerapan teknologi pengemasan yang baik dan menarik. memperkenalkan aspek legal usaha produk seperti sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dari dinas kesehatan demikian juga sertifikat halal sehingga produksi bisa masuk ke retail seperti Indomaret dan Alfa. Serta menerapkan teknologi tepat guna untuk beberapa produk yang mempunyai permintaan pasar yang cukup besar sehingga keseluruhan permintaan dapat dipenuhi.
Downloads
References
Data Statistik kabupaten Barru, BPS
Data Statistik Provisnsi Sulawesi Selatan
Bank Indonesia. (2006). Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK): Budidaya Rumput Laut (Metode Tali Letak Dasar). Jakarta: Bank Indonesia.
BEI. (2005). Industri Perikanan Masih Kaya Protein. BEI News Edisi 25 Tahun V, Maret-April 2005
Calkins, P.H. and H. Wang. (1980). Improving the Marketing of Perishable Commodities: A Study of Selected Vegetables in Taiwan. Asian Vegetable Research and Development Center Technical Bulletin No. 9, Shanhua.
Dahl, D.C, and J.W. Hammond. (1977). Market and Price Policy. New York: McGraw-Hill Book Company.
Given, LM. (2008). The Sage Encyclopedia of Qualitative Research Methods. Sage: Thousand Oaks (2): 697-698.
Kementerian Kelautan dan Perikanan., 2012. DKP Dorong Rumput Laut Sebagai Sumber Pangan Dan Energi. Siaran Pers. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kotler, P. (1997). Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke-9. Jakarta: PT. Prenhalindo.
Kuncoro, E. A. (2008). Leadership sebagai Primary Forces dalam Competitive Strength, Competitive area, Competitive Result guna meningkatkan Daya Saing Perguruan Tinggi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Limbong, W.H. dan Sitorus, P. (1985). Bahan Kuliah Pengantar Tataniaga Pertanian. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Maharany, D. (2007). Analisis Usaha Tani Dan Tataniaga Jamur Tiram Putih. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Monke, E.A, and S.R. Pearson. (1989). The Policy Analysis Matrix for Agricultural Development. Ithaca and London: Cornell University Press.