Socialization of the Geological Heritage (Geoheritage) of the Proposed Plan for the Bone Geopark of South Sulawesi
Abstrak
Pengembangan geopark di sebuah wilayah harus diawali dengan penetapan geoheritage dari hasil inventarisasi geodiversity. Dalam inisiasi dan pengusulan geoheritage dibutuhkan perlibatan institusi pendidikan, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin telah melakukan pendampingan kegiatan PkM dengan bentuk sosialisasi geoheritage untuk pengusulan geopark Bone, Sulawesi Selatan. Untuk mendapatkan gambaran awal potensi geoheritage Kabupaten Bone dan untuk mengukur kemampuan peserta diawali dengan FGD dan asesmen pra tes, hasil FGD dan pra tes menunjukkan umumnya pemangku kepentingan belum memahami tahap pengusulan dan tata cara penyusunan dokumen geoheritage. Sehingga solusi yang telah diberikan adalah analisis karakterisasi geoheritage, inventarisasi geodiversity, dan asesmen geoheritage dengan metode survei, studi literatur dan asesmen. Pada akhir kegiatan kembali dilakukan FGD dan asesmen pasca tes. Hasil asesmen menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta, seperti stakeholder PERWIRA La Patau sebagai organisasi inisiator geopark Bone menujukkan peningkatan sebesar 28.5% dari 31.5% ke 70% setelah sosialisasi, sementara unsur pemerintah, institusi pendidikan, lembaga swadaya masyarakat lainnya masih memiliki pemahaman terbatas yang ditandai dengan peningkatan sebesar 19.5% dari 17.0% ke 36.5% setelah sosialisasi, sehingga tetap dibutuhkan kegiatan sosialisasi dan pendampingan lebih lanjut. Karakteristik keunikan geologi dan bentang alam wilayah Kabupaten Bone dapat dibagi menjadi tiga domain morfologi, yaitu: 1) Bagian Barat dicirikan oleh domain morfologi tinggian gunungapi yang meliputi fitur lanskap kompleks gunungapi, kaldera, tower karst; 2) Bagian Tengah diwakili oleh domain morfologi lembah Walanae yang meliputi fitur lanskap Walanae Depression dan gawir sesar; 3) Bagian Timur dicirikan domain morfologi pedataran yang meliputi fitur lanskap gawir sesar Walanae, gunungapi Kalamiseng dan cone karst Taccipi serta dataran pantai disepanjang Teluk Bone. Hasil inventarisasi geodiversity dan asesmen geoheritage Kabupaten Bone umumnya memiliki nilai keilmuan dan edukasi yang tinggi, potensi wisata sedang dan potensi degradasi yang rendah. Sehingga berdasarkan karakter keunikan dan keragaman geologinya disimpulkan bahwa kawasan ini memiliki potensi warisan geologi yang layak diusulkan dan ditetapkan kepada pemerintah.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Brilha, J., 2016. Inventory and Quantitative Assessment of Geosites and Geodiversity Sites: a Review. The European Association for Conservation of the Geological Heritage, Geoheritage, 8:119-134. http://dx.doi.org/10.1007/s12371-014-0139-3
Brilha J., 2018. Geoheritage: Inventories and Evaluation. In: Reynard E, Brilha J (eds) Geoheritage: Assessment, Protection, and Management. Elsevier, Amsterdam, pp 69–85. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-809531-7.00004-6
Brocx, M., Semeniuk, V., 2007. Geoheritage and geoconservation history, definition, scope and scale. Journal Royal Society of Western Australia, 90(2): 5387.
Elburg, M., van Leeuwen, T.M., Foden, J., Muhardjo., 2002. Origin of geochemical variability by arc-continent collision in the Biru area, Southern Sulawesi (Indonesia). Journal of Petrology, 43(4): 581–606. http://dx.doi.org/10.1093/petrology/43.4.581
Garcia, G.M., Nascimento, M.A.L., Mansur, K.L., Pereira, R.G.F.A., 2022. A Geoconservation strategies framework in Brazil: Current status from the analysis of representative case studies. Environmental Science and Policy, 128(3): 194–207. http://dx.doi.org/10.1016/ j.envsci.2021.11.006
Global Geoparks Network, 2018. Distribution of GGN Members. GGN Publishing PhysicsWeb. http://www.globalgeopark.org/homepageaux/tupai/6513.htm. (diakses 01.06.2018).
Global Geoparks Network, https://en.unesco.org/global-geoparks. (diakses pada 10.08.2022).
Grainge, A.M., Davies, K.G., 1985. Reef exploration in the East Sengkang Basin, Sulawesi, Indonesia. Marine and Petroleum Geology, 2(2): 142–155. https://doi.org/10.1016/0264-8172(85)90004-2
Jaya, A., Nishikawa, O., 2013. Paleostress reconstruction from calcite twin and fault–slip data using the multiple inverse method in the East Walanae fault zone: Implications for the Neogene contraction in South Sulawesi, Indonesia. Journal of Structural Geology, 55: 34-49. https://doi.org/10.1016/j.jsg.2013.07.006
Jaya, A., Nishikawa, O., Hayasaka, Y., 2017. LA-ICP-MS zircon U–Pb and muscovite K–Ar ages of basement rocks from the south arm of Sulawesi, Indonesia. Lithos, 292: 96-110. https://doi.org/10.1016/j.lithos.2017.08.023
Jaya, A., Nishikawa, O., Sufriadin., Jumadil, S., 2021. Fluid migration along faults and gypsum vein formation during basin inversion: An example in the East Walanae fault zone of the Sengkang Basin, South Sulawesi, Indonesia. Mar. Petrol. Geol. 133. 10308
Jaya, A., Sumantri, I., Bachri, D.I., Maulana, B.R., 2022. Understanding and Quantitative Evaluation of Geosites and Geodiversity in Maros-Pangkep, South Sulawesi, Indonesia. Geoheritage, 14 (2): 1-20. http://dx.doi.org/10.1007/s12371-022-00678-9
Kementerian Sumberdaya Mineral dan Energi, 2017. Potensi Panas Bumi Indonesia. Direktorat Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jilid 2. 749 hal. Jakarta, Indonesia.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pengembangan Taman Bumi (Geopark).
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Penetapan Warisan Geologi (Geoheritage) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 43.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2021 tentang Penetapan Taman Bumi (Geopark) Nasional.
Pusat Survei Geologi, 2017. Petunjuk Teknis Asesmen Sumberdaya Warisan Geologi. Bandung: Pusat Survei Geologi. Bandung, Indonesia. ISBN 978-979-551-061-1.
Sukamto, R., 1982. Peta Geologi Lembar Pangkajene dan Watampone bagian Barat, Sulawesi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Wilson, M.E.J., 1995. The Tonasa limestone formation, Sulawesi, development of a Tertiary carbonate platform. Ph.D. Thesis, University of London. p.520.
van Leeuwen, T.M., 1981. The geology of southwest Sulawesi with special reference to the Biru area. In: Barber, A., Wiryosujono, S. (eds.), The Geology and Tectonics of Eastern Indonesia, Geological Research and Development Centre, Special Publication, 2: 277–304. http://dx.doi.org/10.13140/2.1.2786.5928
van Leeuwen, T.M., Susanto, E.S., Maryanto, S., Hadiwisastra, S., Sudijono, Muharjo, 2010. Tectonostratigraphic evolution of Cenozoic marginal basin and continental margin successions in the Bone Mountains, South Sulawesi, Indonesia. J. Asian Earth Sci., 38(6): 233-254. https://doi.org/10.1016/j.jseaes.2009.11.005


