Redesain Auditorium Gedung Kesenian Societeit de Harmonie (GKSdH) Sulawesi Selatan dengan Pendekatan Partisipatif
Abstrak
Gedung Kesenian Societeit de Harmonie (GKSdH) berlokasi di Jalan Riburane, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Gedung ini dibangun tahun 1896 oleh pemerintah kolonial Belanda, dan telah beberapa kali mengalami renovasi hingga tahun 1999. Bagi komunitas seni pertunjukan, performa interior GKSdH dianggap belum memadai dan kurang representatif sebagai gedung kesenian, meskipun dengan keterbatasan dana dari pemerintah Kota Makassar berbagai perbaikan serta pengadaan peralatan gedung secara bertahap dari tahun ke tahun telah dilakukan oleh pihak pengelola. Kurangnya perawatan dan minimnya biaya operasional gedung, mengindikasikan kurangnya minat pengunjung dan komunitas seni untuk datang dan beraktivitas di gedung ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan rancangan interior Auditorium GKSdH, yang representatif bagi komunitas seni pertunjukan. Melalui pendekatan partisipatif pada rancangan redesain, dapat diketahui preferensi pengguna dalam pemenuhan kebutuhan wadah yang sesuai dengan aktivitas berkesenian di Kota Makassar. Kegiatan pengabdian ini juga melibatkan pengelola gedung sebagai mitra utama yang memberikan informasi sistem pengelolaan dan operasional GKSdH. Hasil capaian dari kegiatan pengabdian ini, selain berkontribusi pada gagasan ide rancangan interior auditorium yang memiliki performa yang lebih baik dan sesuai kebutuhan pengguna, juga menunjukkan peningkatan pemahaman dan partisipasi mitra; Pre-test 60,5 dan Post-test 95 (dari total nilai 100), terutama pada tahap konseptual gagasan redesain, dan kesadaran terhadap pemeliharaan bangunan.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Ambarwati, D. R. S. (2015). Tinjauan akustik perancangan interior gedung pertunjukan. 7(1). https://doi.org/10.21831/IMAJI.V7I1.6639
Barron, M. (2010). Auditorium Acoustics and Architectural Design, London & New York: Spon Press.
Everest, F. A., & Pohlmann, K. C. (2009). Theatre Building a Design Guide. Routledge. USA. Mater Handbook of Acoustics. New York: Mc-Graw Hill (Vol. 7).
Gade, A. C. (2007). Springer Handbook of Acoustics: Acoustics in Halls for Speech and Music. New York: Springer.
Guntur, M., Nur, A. C., & Setiawan, T. (2022). Evaluation of Makassar City Government Recover Program. Proceedings IAPA Annual Conference, 301. https://doi.org/10.30589/proceedings.2022.702
Indrani, H. C. (2004). Pengaruh elemen interior terhadap karakter akustik auditorium. 2(1), 66–79. https://doi.org/10.9744/INTERIOR.2.1.PP.
Ishak, R.A., Wikantari, R., Harisah, A., Radja, Abd. M., Sir, M. M., & Ramadhanti, Y. F. (2021). Studi Latar Perilaku di Ruang Administrasi Departemen Arsitektur, Universitas Hasanuddin. https://doi.org/10.32315/JLBI.V10I01.13
Kahar, A. & Muhaimin, L. (2022). The Urgence of Establishing Southeast Sulawesi Regional Regulations in The Management and Conservation of Cultural Heritage. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton. Vol. 8 No. 3 (2022). https://doi.org/10.35326/pencerah.v8i3.2484
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. (2023). Statistik Tenaga Kerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2019-2023. Terdapat pada laman https://kemenparekraf.go.id/. Diakses pada tanggal 6 Desember 2024.
Kristina, K., Darmayanti, T. E., & Sondang, S. (2022). Lighting Study on The Interior of Sociolla Paskal 23, Bandung. 1(1), 22–29. https://doi.org/10.51353/jim.v1i1.674
Kuncoro et al. (2022). Characteristics of Architectural Typology in Colonial Buildings in Loji Wetan Surakarta Area. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 969 012063 DOI 10.1088/1755-1315/969/1/012063
Lahpan, N. Y. K., & Ghaliyah, B. D. (n.d.). (2022). Membangun Kewirausahaan Seni melalui Festival dalam Bandung Isola Performing Arts Festival (BIPAF). https://doi.org/10.31091/mudra.v35i3.876
Lohia, J. & Surya, R. (2022). Rumah Pesta Ria Harmoni - Mengembalikan Memori Kolektif di Harmoni melalui Tempat Ketiga. Jurnal STUPA: Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur. Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober. https://doi.org/10.24912/stupa.v4i2.22041
Lukito, Y. N., Kusuma, Nevine R., Arvanda, Enira, Ummah, Zafira R. (2021). Designing with Users: A Participatory Design as a Community Engagement Program in the City Zoo. ASEAN Journal of Community Engagement, 5(1), 49-70.
Natsir, M., Mannan, S., Abubakar, N. (2013). Bangunan Bersejarah di Kota Makassar. Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. Terdapat pada laman https://repositori.kemdikbud.go.id/8142/. Diakses pada tanggal 12 Mei 2024.
Neufert, E., & Neufert, P. (2012). Neufert Architects’ Data Fourth Edition. Hoboken: Wiley-Blackwell.
Prabowo, W. & Dewi, R. (2023). Redesain Gedung Auditorium Sarsito Mangoenkusumo RRI Surakarta dengan Pendekatan Revitalisasi Cagar Budaya. SPECTA Journal of Technology. Vol. 7 No. 1 (2023). https://doi.org/10.35718/specta.v7i1.372
Sabrina, N. A. N., & Choandi, M. (2022). Perancangan Gedung Kesenian Tari dan Pewayangan Kota Bekasi melalui Pendekatan Arsitektur Ekologi. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur, 3(2), 2177. https://doi.org/10.24912/stupa.v3i2.12455
Sanoff, H. (1988). Community arts facilities. Design Studies, 9(1), 25–39. https://doi.org/10.1016/0142-694X(88)90024-5
Tanriady, E., Solahuddin, M., Mulyono, G. (2013). Perancangan Interior Revitalisasi Gedung Kesenian Societeit De Harmonie di Makassar. Jurnal Intra Vol. 1, No. 1, (2013) 1-7.
Thamrin, D., Wardani, L. K., & Sitindjak, R. H. I. (2019). Participatory Approach in The Design of Creative Community Spaces in Surabaya. https://doi.org/10.17501/24246700.2018.4204


