Peningkatan Kualitas Hidup dan Resiliensi Masyarakat Bontoa Melalui Sosialisasi Rumah Layak Huni, Sehat dan Tahan Gempa
Abstract
Permasalahan kualitas hunian di Desa Pajukukan, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menjadi isu krusial yang memerlukan perhatian segera karena banyaknya rumah tidak layak huni dengan konstruksi lemah, sanitasi buruk, dan ventilasi tidak memadai. Kondisi ini tidak hanya membahayakan kesehatan dan keselamatan penghuni, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan dan korban saat terjadi bencana, seperti banjir dan gempa bumi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya rumah layak huni, sehat, dan tahan gempa melalui sosialisasi yang melibatkan metode ceramah, demonstrasi, dan diskusi kelompok. Subjek kegiatan terdiri dari 25 peserta yang mencakup perwakilan keluarga dan pemangku kepentingan di Kecamatan Bontoa. Observasi dilakukan untuk mengukur pemahaman awal dan akhir peserta serta efektivitas sosialisasi dalam menyampaikan informasi terkait teknik pembangunan rumah aman, pemilihan bahan bangunan lokal, dan perawatan berkala. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta, dengan skor pre-test sebesar 40% yang meningkat menjadi 82% pada post-test. Hal ini mengindikasikan bahwa peserta memiliki pemahaman yang baik mengenai prinsip dasar konstruksi rumah tahan gempa serta pentingnya ventilasi dan sanitasi yang optimal. Dampak positif lainnya adalah munculnya inisiatif dari beberapa peserta untuk memperbaiki rumah mereka dengan menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan. Selain meningkatkan kesadaran, kegiatan ini juga mendorong pemanfaatan bahan bangunan lokal sebagai langkah untuk mendukung ekonomi masyarakat setempat. Dengan pendekatan edukasi dan pemanfaatan sumber daya lokal, kegiatan ini diharapkan memberikan dampak berkelanjutan dalam upaya menciptakan hunian yang lebih layak, sehat, dan tahan gempa, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah rawan bencana.
Downloads
References
Agonafir, C., Lakhankar, T., Khanbilvardi, R., Krakauer, N., Radell, D., & Devineni, N. (2023). A review of recent advances in urban flood research. Water Security, 19, 100141. https://doi.org/10.1016/j.wasec.2023.100141
Ahern, J. (2011). From fail-safe to safe-to-fail: Sustainability and resilience in the new urban world. Landscape and Urban Planning.
Amirzadeh, M., Sobhaninia, S., & Sharifi, A. (2022). Urban resilience: A vague or an evolutionary concept? Sustainable Cities and Society, 81, 103853. https://doi.org/10.1016/j.scs.2022.103853
Brundtland, G. H. (1987). Our Common Future: Report of the World Commission on Environment and Development. Oxford University Press.
Hart, N., Anderson, K. F., & Rifai, H. (2024). “Not enough”: A qualitative analysis of community perceptions of neighborhood government flood management plans using the case of Houston, Texas. International Journal of Disaster Risk Reduction, 104, 104354. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2024.104354
Irfan. (2022). Analisis sistem bagi hasil pagaé antara pinggawa, paerang, dan sawi di Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Skripsi, Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Alauddin Makassar).
Li, J., Liu, G., Wang, H., Huang, J., & Qiu, L. (2023). Capturing cascading effects under urban flooding: A new framework in the lens of heterogeneity. Journal of Hydrology, 626(A), 130249. https://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2023.130249
Liang, Y., Wang, C., Chen, G., & Xie, Z. (2024). Evaluation framework ACR-UFDR for urban form disaster resilience under rainstorm and flood scenarios: A case study in Nanjing, China. Sustainable Cities and Society, 107, 105424. https://doi.org/10.1016/j.scs.2024.105424
Pemerintah Republik Indonesia (2021). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Jakarta.
Raphael, D. (2000). Health and Social Order: Theoretical and Empirical Contributions. Canadian Journal of Public Health.
Rentschler, J., Salhab, M., & Jafino, B. A. (2022). Flood exposure and poverty in 188 countries. Nature Communications, 13, 3527. https://doi.org/10.1038/s41467-022-30727-4
Riska, P., Fatimah, N., & Novriyanti, L. (2022). Mewujudkan Rumah Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Lingkungan Membentuk Masyarakat Sehat Jiwa Dan Raga. To Mega Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol.5, No.3, 523-532.
Shu, Z., Jin, J., Zhang, J., Wang, G., Lian, Y., Liu, Y., Bao, Z., Guan, T., He, R., Liu, C., & Jing, P. (2024). 1.5℃ and 2.0℃ of global warming intensifies the hydrological extremes in China. Journal of Hydrology, 635, 131229. https://doi.org/10.1016/j.jhydrol.2024.131229
Wallerstein, N., & Bernstein, E. (1988). Empowerment education: Freire's ideas and practice. Harvard Educational Review.


