Sejarah Singkat
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin didirikan pada tanggal 10 September 1963 dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 10 September 1963. Jurusan Arsitektur merupakan jurusan kelima dari enam jurusan pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Pada saat berdirinya Jurusan Arsitektur belum memiliki tenaga edukatif tetap. Ketua Jurusannya dijabat oleh Ir. Ang Liang Ang seorang Arsitek dari Instansi Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya yang berkedudukan di Makassar.
Besarnya minat masyarakat untuk masuk dan menuntut ilmu pada Jurusan Arsitektur, maka pengelola harus bekerja ekstra untuk mencarikan dosen dari berbagai instansi sebagai dosen honorer, baik Sarjana Lengkap maupun Sarjana Muda Arsitek. Beberapa diantaranya dari disiplin non-Arsitektur. Kondisi ini, dapat memperlancar proses belajar mengajar yang melayani lebih kurang 100 mahasiswa dan berlangsung hingga tahun 1965. Selanjutnya terjadi kemunduran yang disebabkan beberapa factor, diantaranya:
- Situasi kondisi setelah masa G30S yang sangat terasa dampaknya kepada dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi.
- Mutasinya Ketua Jurusan ke Jakarta, walaupun kemudian ada penggantinya namun kehadirannya pada hakekatnya masih tetap tidak dapat menyelesaikan masalah, demikian pula dialami tenaga dosen honorer yang dimutasikan ke luar kota Makassar.
- Semakin meningkatnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun menyebabkan makin terasanya kekurangan tenaga dosen.
Pada tahun 1969, kesulitan tenaga pengajar mulai teratasi dengan kehadiran dosen tetap Jurusan Arsitektur, yakni Bapak Ir. J.S.G. Undap, A. Mappakateteng E. Sulolipu, Drs. Rudy Makalew yang disusul pula oleh Ir. Winardi Soekowijono di tahun 1973. Mulai saat itu tenaga pengajar setiap tahun bertambah, hingga tahun 2016 ini jumlah dosen tetap berjumlah 29 orang yang berkualifikasi Profesor 3 orang, Doktor (S3) 13 orang, Magister (S2) 13 orang. Dari 13 dosen kualifikasi Magister 4 orang sementara mengikuti pendidikan S3 di Universitas Hasanuddin.
Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Dr. A. Amiruddin dan Dekan Fakultas Teknik Ir. Samuel Sangka, pada tahun 1973 memprakarsai kerjasama Unhas-UGM, yang memebrikan kesempatan pendidikan kepada calon tenaga dosen Jurusan Arsitektur sebanyak 4 oarang (Masing-masing : Abd. Halim Meru, Abd. Latief AM, M. Thamrin Baso, dan Ambo Enre), yang pada tahun 1978 telah membuahkan hasil dengan kembalinya mereka menambah tenaga pengajar pada Jurusan Arsitektur.
Program Paket UGM pada tahun 1976 dengan pengadaan dosen tamu dan pengiriman mahasiswa ke UGM Yogyakarta, setelah melalui penantian selama 16 tahun tepatnya pada tanggal 17 Oktober 1979 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unhas berhasil melepas 5 orang alumni pertamanya. Dari tahun 1963 sampai sekarang ini Jurusan Arsitektur telah meluluskan lebih dari 2200 orang dengan gelar Sarjana Teknik (S.T).
Sistem pembelajaran yang diterapkan pada Prodi Arsitektur adalah SCL (Student Center Learning) dengan sistem pembelajaran ini, maka proses penyelesaian studi di Prodi Arsitektur terdiri dari 2 jalur yaitu :
- Sistem desain yaitu penyelesaian dengan proses perancangan dalam Studio Akhir.
- Sistem riset yaitu penyelesaian studi melalui penelitian dapat dikerjakan di dalam laboratorium. Laboratorium di Prodi Arsitektur dikenal dengan nama Labo. Labo yang ada di Prodi Arsitektur terdiri dari: Labo Perancangan, Labo Sains Bangunan, Labo Struktur dan Material, Labo Perancangan Perumahan dan Lingkungan Permukiman, Labo Teori, Sejarah, & Prilaku Arsitektur.
Sejak tahun 2005 sampai sekarang ini Prodi Arsitektur telah mendapatkan Akreditasi “A” dari BAN-PT.