Fakultas Teknik Unhas Serahkan Mesin E-Magic Pembunuh Bakteri Mulut ke Dua Rumah Sakit
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas), akhirnya menyerahkan mesin penyerap bakteri mulut, E-MAGIC (Extraoral-Mobile Aerosol Guide Channel) kepada dua rumah sakit, Rabu (14/10/2020) siang.
Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Dekan Fakultas Teknik Prof Muhammad Arsyad Thaha, dengan pihak sivitas akademika dan drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BMK selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, serta Direktur RSGM Universitas Hasanuddin, drg. Andi Tajrin, M.Kes, Sp.BM s.
Penyerahan ini dilakukan dengan partisipan yang terbatas dan menggunakan protokol kesehatan di RSGM Universitas Hasanuddin.
Mesin Extraoral Mobile Aerosol Guide Channel (E-Magic) itu merupakan hasil kolaborasi Fakultas Teknik dengan Fakultas Kedokteran Gigi dalam membuat inovasi teknologi di tengah-tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Ketua Tim E-Magic Muh. Anshar, S.T., M.Sc., Ph.D, menjelaskan, Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran Gigi berinisiatif membuat alat yang dapat menyerap buangan aerosol, membunuh bakteri dan virus.
Kemudian memprosesnya kembali menjadi udara bersih yang menghasilkan sebuah prototype teknologi kesehatan.
Anshar Ph.D mengatakan, pembuatan produk inovasi ini dilandasi oleh kondisi yang dihadapi oleh para tenaga medis, khususnya dalam bidang kesehatan gigi.
"Pada saat dokter gigi merawat pasien di klinik atau rumah sakit, ancaman yang dihadapi adalah munculnya aerosol dari pasien," katanya.
Aeorosol berpotensi mengandung bakteri dan virus.
Ia melanjutkan, dalam situasi pandemi, ancaman keselamatan tenaga medis ketika merawat pasien gigi menjadi lebih besar.
"Produksi aerosol yang dihasilkan dari proses merawat dan memperbaiki gigi pasien, berpotensi mengandung virus berbahaya," terangnya.
Apalagi jika pasien adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang merupakan pembawa virus Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi global.
Prototipe ini telah diuji coba pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas, dan dapat bekerja sempurna.
Proses pembuatan prototipe ini membutuhkan waktu singkat.
"Awalnya, direncanakan selama seminggu. Namun, karena beberapa komponen didatangkan dari luar negeri, sehingga prosesnya menjadi tiga minggu," tambahnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Prof Muhammad Arsyad Thaha mengatakan, E-Magic itu mendapat perhatian dari industri PT Mitra Sarana Indo (MSI).
FT bersama FKG Unhas berencana menjajaki kerja sama dengan MSI untuk pembuatan E-MAGiC dalam jumlah yang masif.
Menurutnya, pembuatan E-MAGiC ini adalah salah satu bentuk keterlibatan Fakultas Teknik dan FKG Unhas dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Jadi kita sedang negosiasi pihak industri bernama PT MSI," kata Prof Arsyad.
Prof Arsyad menambahkan Fakultas Teknik Unhas sudah melulusi uji klinis untuk pembuatan E-Magic itu.
"Kita akan melakukan negosiasi dengan PT MSI untuk membahas kontrak kerja sama, kalau deal baru akan diproduksi, rencana panasonic yang mau produksi," tandasnya.
