Annual Next Gen Climate Tech, Carbon Markets and Green Investmen Forum

Universitas Hasanuddin pada Selasa, 12 Agustus 2025 bertempat di kampus Fakultas Teknik, sukses menggelar Annual Next Gen Climate Tech, Carbon Markets and Green Investment Forum, sebuah forum strategis yang mempertemukan para pemimpin nasional, akademisi, pelaku industri, investor, dan komunitas dalam membahas inovasi teknologi iklim, pasar karbon, dan investasi hijau berkelanjutan.

Acara dibuka dengan sambutan dari Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Asisten III Gubernur Sulsel, Ir. A. Darmawan Bintang, menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk memperkuat ekosistem inovasi dan transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, dalam pidatonya menyoroti pentingnya memasukkan carbon market dalam kurikulum pendidikan tinggi, mendorong riset inovasi terkait iklim, mengembangkan inkubasi teknologi, memperluas kerja sama antarperguruan tinggi, serta memastikan keterlibatan masyarakat dalam mitigasi perubahan iklim. Ia juga menekankan perlunya menjaga lahan hijau sebagai bagian dari keberlanjutan ekosistem kampus dan kota.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur RI, Rachmat Kaimuddin, yang hadir mewakili Agus Harimurti Yudhoyono, menyoroti paradoks energi Indonesia: meskipun ekspor energi lebih besar dari konsumsi domestik, Indonesia masih bergantung pada impor energi. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mewujudkan kemandirian energi nasional melalui inovasi teknologi dan kebijakan strategis.

Keynote Speaker lainnya yang turut hadir secara luring dan daring antara lain: Prof. Brian Yuliarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (hybrid online), Evita Manthoni, SE., M.Si, Kemenko Perekonomian RI (hybrid), Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Muhammed Yunus Yasin (ASTI dan Khazanah Institut Malaysia, hybrid), Prof. Agustan, Ketua BRIN (online dari Nagoya University), Cakra Achmad, Executive Director DCT-Hub Indonesia Chapter.

Turut hadir pula sejumlah tokoh dan tamu undangan VIP, di antaranya Wakil Rektor IV Unhas, Rektor Universitas Tidar, perwakilan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, asosiasi profesi, pengusaha energi terbarukan, dan organisasi masyarakat sipil.

Peserta forum berasal dari berbagai kalangan, termasuk pengusaha energi terbarukan dari Aceh, Jeneponto, dan Pangkep, dosen dari berbagai universitas nasional, serta mahasiswa dari kampus terkemuka seperti ITS, ITB, Universitas Andalas, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Iskandar Muda, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Syiah Kuala, hingga komunitas Society of Renewable Energy (SRE) dari berbagai kampus.

Forum ini menjadi wadah pertukaran ide, presentasi riset, serta penjajakan kerja sama lintas sektor dalam pengembangan teknologi mitigasi perubahan iklim. Diskusi panel mencakup inovasi R&D untuk climate tech, implementasi pasar karbon di Indonesia, model investasi hijau, dan strategi kolaborasi industri–akademisi–pemerintah.

Kegiatan ditutup dengan kesepakatan untuk menjadikan forum ini sebagai agenda tahunan yang menghubungkan penelitian, kebijakan, dan implementasi nyata di lapangan, demi mendorong tercapainya target Net Zero Emission Indonesia 2060.


Universitas Hasanuddin adalah salah satu pusat pendidikan teknik terbesar di kawasan timur Indonesia, berkomitmen pada pengembangan teknologi berkelanjutan, penelitian inovatif, dan kemitraan strategis untuk mendukung pembangunan nasional yang ramah lingkungan