Pelatihan Pembuatan Lambung Kapal Fiber dengan Metode Vacuum Infusion pada Masyarakat Nelayan dan Pekerja Kapal di Kelurahan Pannampu oleh Dept. TSP UNHAS
Pada hari Sabtu, 29 Juni 2024, Departemen Teknik Sistem Perkapalan Universitas Hasanuddin mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema "Pelatihan Pembuatan Lambung Kapal Fiber dengan Metode Vacuum Infusion" di lokasi galangan CV. Taiyo Marineng. Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat nelayan dan pekerja kapal di Kelurahan Pannampu, Makassar.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Departemen Teknik Sistem Perkapalan Unhas, Dr. Eng. Faisal Mahmuddin. Dalam sambutannya, Dr. Faisal menekankan pentingnya penerapan teknologi terbaru dalam pembuatan kapal untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai metode vacuum infusion oleh Bapak Surya Hariyanto. Beliau menjelaskan proses dan teknik yang digunakan dalam metode ini, yang memungkinkan pembuatan lambung kapal fiber yang lebih kuat dan tahan lama.
Kemudian, Bapak Fachrianto dari Teknik Perkapalan memberikan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan metode vacuum infusion. Dalam paparannya, Bapak Fachrianto menekankan bahwa meskipun metode ini membutuhkan investasi awal yang lebih besar, namun hasil yang didapatkan sangat sebanding dengan peningkatan kualitas dan efisiensi produksi.
Selanjutnya, diadakan sesi tanya jawab dengan masyarakat nelayan yang hadir. Mereka sangat antusias dan banyak yang menanyakan detail teknis serta potensi penerapan metode ini dalam industri perkapalan lokal.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa beberapa dosen dari departemen lain, termasuk Dr. Edward Syarif (Kepala Departemen Arsitektur); Dr. Lukman Bochary, Dr. Fachrianto, Fadhil Rizki Clausthaldi, S.T., B.Eng., M.Sc. dari Teknik Perkapalan; serta Dr. Irwan Ridwan dari Teknik Lingkungan.
Pelatihan yang dibiayai dengan menggunakan dana LBE FT-UH ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat nelayan dan pekerja kapal di Kelurahan Pannampu, serta meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi kapal di wilayah tersebut.